Tuesday, October 7, 2014

Cinta dan Konservasi

Setelah hampir dua tahun aku cuti ngebuka ni blog dan ngebersihin dari post-post yang udah ga sesuai dengan perkembangan jaman sekarang akhirnya nemu juga ide buat ngisi lagi ini blog dengan sangat memaksa diri ditengah segala kesibukan yang ada (padahal nganggur) dan hiruk pikuk kehidupan dunia politik yang bikin media-media pada sibuk nulis berita yang entah benar engganya tapi ga ada yang menyoroti hiruk pikuk kehidupan dunia yang mau aku bahas sekarang nih. 
Apa coba hubungannya cinta dan konservasi?
Cinta yang aku maksud sebenernya ga ada hubungannya ma acara pacar-pacaran apa lagi acara kawin-kawinan. Cinta yang aku maksud di sini sih masih seputaran salah satu hobiku yang suka piara binatang aneh-aneh. Klo kalian liat post-post yang udah aku tulis sebelumnya sekitaran hampir dua tahun lalu dengan tag "Pet" pasti ngeliat klo piaraanku termasuk yang ga biasa dipiara kebanyakan orang, tapi itu dulu coz sekarang udah banyak orang yang suka piara kaya' yang aku piara. Nah, sekarang justru itu yang jadi masalah.
Berdasarkan dari fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di dunia pecinta binatang, justru setahun terakhir ini jadi tren piara binatang yang aneh-aneh yang bahasa kerennya sih eksotis yang dulunya boro-boro mau piara coz untuk bisa liat tuh binatang aja rasanya hampir ga mungkin selain liat di kebun binatang, di TV, ato lewat mbah google.
Tren piara binatang eksotis ini sebenernya sih didukung oleh banyaknya cara dan penawaran oleh orang-orang yang di kalangan para pecinta binatang disebut dengan "Seller". Dari para seller inilah yang dulunya para pecinta binatang yang ga tau dan cuma bisa bermimpi memiliki binatang-binatang eksotis bisa dengan mudah bisa memilikinya. Beberapa binatang aneh (sebut aja hewan eksotis biar rada keren) yang sekarang lagi musim ditawarkan oleh para seller yaitu Kucing Hutan, Burung Pemangsa (Berbagai jenis Burung Hantu dan Elang), Musang, dan beberapa jenis hewan langka lainnya yang ukurannya masih memungkinkan di piara (jangan bayangin badak bercula satu atau harimau apalagi komodo, mereka ga masuk hitungan). Contohnya seperti iklan dari seller di bawah ini yang sedang menawarkan dagangannya di facebook.
Seller lagi jualan

Oke aku akuin sebagai seorang pecinta binatang aku juga tertarik, secara yang namanya cinta itu ya harus memiliki, klo ada yang bilang cinta tidak harus memiliki itu sih cuma lagi ngehibur diri (Pengalaman ma mantan,. Hahahaha...). Tapi disatu sisi kita sebagai pecinta binatang harus mikirin juga gimana nasib mereka klo dari kecil gitu aja sudah di eksploitasi, apa iya mereka bakal masih eksis di hutan sana? disinilah yang namanya konservasi berperan. Ngomong-ngomong kalian tau ga sih konservasi itu apa? Katanya sih konservasi itu adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik mutu maupun jumlahnya. yap, intinya sih dalam konteks bahasan kita ini konservasi itu merupakan suatu usaha pelestarian suatu spesies. untuk lebih mudahnya kita bagi aja beberapa pihak yang terkait dengan apa yang kita bahas ini kedalam sisi kepentingan mereka masing-masing.

PENCINTA ALAM 
Yah, kita namain aja mereka sebagai pecinta alam. yaitu mereka-mereka yang menganut pemahaman konservasi murni dimana apa pun yang ada di alam baik yang hidup maupun yang tidak hidup harus tetap berada di habitatnya masing-masing. ga boleh sedikit pun di ambil apalagi di jual. mereka-mereka ini lebih suka nginep di hutan hanya untuk sekedar melihat apa saja yang ada dihutan tersebut, ya yang paling sering sih cuma foto-foto doank. biasanya mereka juga rada ga suka sama yang miara hewan eksotis apalagi sama seller. Mereka mengganggap hewan itu ya hidupnya di hutan bukan di rumah, apalagi dijual belikan.

PECINTA BINATANG
Ini dia orang-orang yang selalu mengganggap cinta harus memiliki (Termasuk aku sih). Mereka-mereka ini rela banget menghabiskan uang hanya untuk memiliki cinta mereka dan membahagiakan piaraan mereka. Mereka-mereka ini sebenernya sadar bahwa yang mereka cintai itu harusnya tetap berada di hutan tapi yang namanya cinta ya harus memiliki jadi ya begitulah.

COLLECTOR
Nah klo yang ini klo ibaratkan dalam dunia percintaan bisa disebut sebagai playboy atau penganut poligami, gimana engga, mereka-mereka ini asal liat binatang ekstosis baru bawaannya pengen nambah padahal dirumah piaraannya udah banyak. Mereka-mereka ini sih ga ada puasnya, kadang mereka juga ga punya tujuan apa sebenernya yang mereka ingin capai dari piara banyak binatang yang biaya perawatannya juga ga murah. mereka ini unik tapi tanpa tujuan dan alasan yang jelas, ya paling banter cuma buat gengsi dan pamer-pamer doank sih.

SELLER
Namanya manusia butuh uang dan jual binatang juga menghasilkan uang, itu tujuan dan motivasi utama mereka. mereka-mereka ini ga sepenuhnya salah tapi ya memang salah coz kadang mereka sangking serakahnya semua-semua dijual ga perduli itu binatang masih bayi atau udah tua yang penting laku dan emank biasanya laku.

Jadi, setelah pembahasan dan ga jelas ini aku sih cuma mau ngasih tau klo fenomena miara hewan eksotis ini sedang musim banget tanpa ada aturan atau pengendalian apa pun, sebenernya ada salah satu solusi untuk mengatasi fenomena ini dari kesadaran masing-masing pihak yang berkecimpung didalam dunia binatang ini yaitu usaha untuk budidaya atau bahasa kerennya sih breeding. yah, bagi Pecinta Binatang, Collector, maupun Seller solusi ini merupakan satu-satunya cara agar mereka tetap bisa menikmati dunia binatang mereka tetap terus ada seperti sekarang ini karna jika tidak maka dunia yang indah ini hanya akan kembali ke dalam TV, Google, maupun kebun binatang.
Ga usah di ambil hati apalagi di anggap penting bacotanku ini, aku cuma asal nulis kok biar ini blog bisa ada isinya lagi. Salam Lestari.